Lebaran 2014: lebaran tahun 2014 tanggal berapa?Versi Muhammadiyah.

Lebaran di Indonesia selalu diwarnai dengan beragam perbedaan dalam penentuannya, terutama perbedaan yang sering terjadi di kalangan ormas NU, Muhammadiyah, dan ormas lainnya.

Begitu pula dengan lebaran tahun 2014 kali ini, bagi ormas muhammadiyah sendiri sudah melakukan penetapan lebaran 2014 jauh-jauh hari. Dimana Muhammadiyah menentukan lebaran 2014 tepatnya 1 syawal 1435 H ditetapkan pada hari senin tanggal 28 Juli 2014.

Dalam penentuannya, Muhammadiyah menggunakan metode perhitungan hisab wujudul hilal. Dimana dalam menentukan posisi hilal atau bulan baru berdasarkan perhitungan dan data astronomis saja yang dibantu dengan beragam perangkat canggih. Berbeda dengan halnya pemerintah dan NU, dimana mereka menentukan lebaran biasanya menggunakan hisab dan rukyat, artinya mereka melakukan perhitungan dan pembuktian perhitungganya dilakukan dengan mencoba melihat hilal secara langsung.

Walaupun berbagai kelompok menggunakan metode perhitungan dan cara yang berbeda, rupanya untuk lebaran 2014 kali ini, diperkirakan akan serempak, tidak terjadi perbedaan. Artinya baik pemerintah, NU, dan Muhammadiyah serta segenap masyarakat Indonesia laiinya akan melakukan lebaran 2014 secara bersama-sama.

Seperti yang telah dilansir oleh Detik.com, bahwa, Yunahar Ilyas, perwakilan dari ketua PP Muhammadiyah Pusat telah menyampaikan kepada media bahwa 1 Syawal 1435 H insya allah akan sama, meski awalnya berbeda.

Yunahar Ilyas juga mengharapkan kepada seluruh warga MuhammadiyDia berharap warga Muhammadiyah untuk segera membayar zakat fitrah yang waktunya sangat terbatas, yaitu sebelum shalat Idul Fitri. Jadi sudah dari sekarang, umumnya bagi umat muslim dan khususnya bagi warga muhammadiyah sudah bisa melakukan pembayaran zakat fitrah.

Selanjutnya, Oman Fathurrahman, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Iptek dan Hisab PP Muhammadiyah, menyampaikan bahwa hasil perhitungan yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah, bahwa Ijtima' menjelang Syawal 1435 H akan terjadi pada hari Ahad Pahing, 27 Juli 2014 dengan waktu sekitar pukul 05:43:39 WIB. Ijtimak yang terjadi pada pagi hari, itu menunjukkan arti bahwa kriteria dalam penentuan awal lebaran 2014 sudah bisa terpenuhi. kriteria pertama, yaitu sesudah terjadi ijtimak dan kedua adalah ijtimak yang terjadi sebelum terbenamnya matahari.

Menurut Oman juga, umur bulan akan berada pada 11 jam 55 menit 20 detik, ketika itu mataharinya terbenam di kota Yogyakarta yang tepatnya pada tanggal 27 Juli 2014 sekitar pukul 17:38:59 WIB.

Begitu juga dengan kriteria yang ketiga sudah terpenuhi, dimana Kriteria ketiga  ini adalah posisi pada saat matahari sudah terbenam, dan bulan pun terbenam juga, karena berdasarkan konsep perhitungan wujudul hilal dari Muhammadiyah tersebut, ketika saat matahai terbenam tanggal 27 Juli 2014 di kota Yogyakarta, rupanya bulan masih berada pada posisi di atas ufuk, tepatnya posisinya berada pada ketinggian 03 derajat, 37 menit, 48 detik.

Data tersebut menunjukkan bahwa pada saat ektika matahari terbenam dan bulan belum terbenam, maka hilal sudah bisa wujud. Maka dengan perhitungan tersebut, semua kriteria dalam konsep wujudul hilal sudah terpenuhi. Maka kesimpulannya adalah ketika matahari tenggelam pada hari Ahad 27 Juli 2014, maka secara otomatis sudah masuk tanggal 1 Syawal 1435 H dan dikonversikan tepatnya menjadi hari senin tanggal 28 Juli.

Walaupun ormas Muhammadiyah sudah menentukan awal lebaran 2014, dan pihak pemerintah belum menentukannya, maka Yuhanar pun berharap nantinya kepada harus tetap melaksanakan sidang itsbat  dilakukan secara tertutup. Dan dai pihak kementrian agama pun harus berlaku adil dan bijak dalam menyikapi semua perbedaan pendapat yang ada.