Monday, 22 September 2014

Belajar Investasi Saham Yuk!

Hallo, saya mazuqon, kebetulan saya saat ini sedang mempelajari beberapa materi yang berhubungan dengan masalah keuangan, baik itu keuangan pribadi, keuangan keluarga maupu keuangan perusahaan. Dan kali ini saya hanya ingin berbagai seputar keuangan, terutama keuangan yang berhubungan dengan saham dan investasi.

Kawan, mungkin tak sedikit dari kita yang masih merasa takut dengan berinvestasi, mereka cenderung untuk memilih menabung sendiri daripada berinvestasi. Padahal, dijaman sekarang ini, banyak pakar keuangan berpendapat bahwa menabung secara konvensional atau menabung dengan cara biasa sebenarnya sudah tidak bisa mengimbangi inflasi, maka investasi pun sudah menjadi suatu kebutuhan untuk bisa mengatasi inflasi itu.

Kebanyakan orang uga beranggapan bahwa saham itu haram, alasannya adalah karena saham adalah bentuk lain dari riba, sehingga pergerakan harga saham akan terasa menjadi sebuah taruhan untung-rugi yang menakutkan.

Seorang Analis keuangan yang bernama Novie Hesti membantah dengan jelas atas pandangan diatas. Jika kita mau melihat laporan annualized return 10 tahun dalam rentang waktu antara 1998-2007, ternyata inflasi per tahun bisa terjadi sekitar 13,83%, bunga deposito per tahun pun bisa mencapai 10,88%, dan apresiasi Indeks Harga Saham Gabungan sebesar 21,19% per tahun. JIka anda mengerti dengan laporan itu, dan anda cerdas dalam memanfaatkan peluang, maka saya sarankan anda untuk berinvestasi emas berdasarkan peluang yang ada itu.

Selain itu, ada seorang ahli desain grafis, bernama Luciana, dia sudah melakukan investasi saham hampir selama tiga tahun terakhir ini. Menurut dia, berinvestasi saham pada tiga tahun pertama memang terasa tidak stabil sebab baginya itu merupakan  fase belajar dan memahami investasi saham yang sebenarnya, sering pula terjadi trial-and-error, dan alhamdulillah untuk saat ini penghasilannya bisa stabil.

Jika saham disebut sebagai barang haram dan riba, itu sih tergantung mindset kita sbenarnya. Jika anda punya mindset sebagai pebisnis ulung dan wirausahawan sejati mungkin anda akan berfikir bahwa saham itu hasilnya itu seperti bisnis juga, dimana anda sebagai investor yang juga berlaku sebagai pemegang/pemilik perusahaan. Beda halnya jika anda punya mindset trader, dimana anda selalu tertekan untuk selalu bisa dan mampu menghasilkan uang dan keuntungan setiap harinya, maka secara otomatis saham pun akan anda rasakan sebagai suatu taruhan dan bahkan tingkat stressnya lebih tinggi.

Baiklah, sebagai bentuk penjelasan dari saya, bahwa yang namanya investasi saham itu adalah sama halnya seperti anda meminjamkan sebagian uang kepada seseorang untuk bisa digunakan sebagai modal usaha dalam kurun waktu yang panjang. Nah sebagai bentuk rasa terima kasih dari orang yang anda pinjamkan modalnya itu, anda akan mendapat sebagian kepemilikan perusahaan, anda pun berhak mendapat dividen jika perusahaan bekerja dengan baik, ada juga keuntungan modal, dan jika nantinya saham dijual dengan harga yang lebih tinggi dari pada waktu dibeli.

Kenapa bisa dikatakan sebagai taruhan untung-rugi? iya karena resiko investasi ini bisa saja anda alami ketika anda tidak menerima dividen dari perusahaan yang disebabkan kinerjanya menurun, modal akan mengalami kerugian jika anda menjual saham yang anda miliki itu dengan harga yang lebih rendah dari harga yang anda beli sebelumnya. Selain itu resiko lainnya adalah anda akan kehilangan bilai investasi jika perusahaan itu sudah tidak tercatat dalam bursa efek atau karena perusahaan mengalamai bangkrut.

Tapi anda jangan khawatir, semua resiko itu bisa kita atur, dalam arti kita bisa meminimalkan resiko itu. Contohnya saja adalah dengan melakukan investasi reksa dana, bagi pemula mungkin investasi ini sangat cocok anda gunakan sebagai bahan untuk mempelajari bagaimana dinamika dan perubahan kerja pasar saham. Dimana legalitasnya akan selalu diatur dan diawasi pemerintah. Dan investasi reksadana juga terbilang mudah sebab sistemnya sama dengan menabung di bank.


Agar lebih aman, ada pilihan lainnya yaitu dengan berinvestasi pada saham perusahaan yang sudah terdaftar di JII (Jakarta Islamic Index). Sebab katanya disini lebih bisa mengikuti kode etik bisnis syariah, katanya. Tapi saya belum mempelajarinya. Terima kasih.

0 komentar:

Post a Comment

Aturan :
✔ Gunain bahasa yang jelas ya bro
✔ Usahain komentarnya relevan ama artikel yang di posting
Makasih.

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com