Hai kawan,
kali ini mazuqon ingin berbagi soal seputar penjelasan ERP (enterprise Resource
Planning). Waktu itu mazuqon sedang mengikuti perkuliahan ERP, diberi soal tentang
bagaimana ERP dapat menjadi alat dalam realisasi kolaborasi manufaktur mulai
dari perancangan produk, perencanaan produksi, hubungan dengan pemasok
material/part, sampai dengan distribusi kepada konsumen yang melibatkan
berbagai vendor.
Nah melihat
pertanyaan itu, mazuqon akanmencoba menjawabnya dengan pemahaman sendiri mengenai
ERP. Dan mohon maaf dan mohon koreksiannya jika ada hal yang dirasa kurang atau
dianggap salah.
Jadi, ERP yang
kita kenal selama ini adalah merupakan suatu proses perencanaan bisnis yang
terintegrasi disertai dengan eksekusinya yang berguna mencapai fungsi-fungsi
dari proses bisnis itu. Proses perencanaan sumber daya manufakturing (MRP II)
yang mencakup: perencanaan produksi, perencanaan kapasitas (rough-cut
capacity planning), penjadualan produksi induk (MPS), perencanaan
kebutuhan material (MRP), pembelian, manajemen persediaan, pengendalian
aktivitas.
Fungsi-fungsi
perusahaan yang hams dilibatkan dalam suatu proses ERP adalah: perencanaan
bisnis (visi, misi, dan perencanaan strategik), peramalan, proses MRPII (master
planning, perencanaan produksi, pembelian, manajemen persediaan, pengendalian
aktivitas, dan pengukuran kinerja manufakturing), finansial (payrol, penetapan
biaya produksi, hutang, piutang, harta tetap, general ledger), sumber daya
manusia, sistem informasi, rekayasa, pabrik dan peralatan, dan lain-lain. MRP
II atau perencanaan sumber daya manufakturing (Manufacturing Resource
Planning) merupakan pusat dari ERP. Sebelum memahami tentang proses
ERP perlu dijelaskan secara singkat tentang proses MRP II, karena MRP II
merupakan bagian kunci dari ERP. Juga penting untuk dipahami bahwa
ukuran-ukuran kinerja (performance measures) dari MRP II hams
digunakan untuk aktivitas perencanaan bisnis dalam system ERP.
Peramalan
dalam proses ERP mengikuti perencanaan bisnis. Aktivitas peramalan merupakan
suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan produk
sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan
demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang
berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu
historis.
Peramalan
menerima informasi dari perencanaan bisnis dan analisis penjualan, yang
selanjutnya memberikan informasi kepada perencanaan produksi dan perencanaan
keuangan. Perencanaan sumber daya manufakturing (MRP II) merupakan bagian inti
dari sistem ERP.
MRP II
menerima informasi dari peramalan (forecasting), pemasukan pesanan (order
entry), rekayasa (engineering) dan plant & equipment. Selanjutnya MRP I
memberikan informasi kepada hutnag (accounts payable), piutang (accounts
receivable) pengiriman (shipping), perencanaan bisnis dan fungsi-fungsi lain
dari perusahaan. Ukuran-ukuran kinerja dari MRP II yang dipadukan dengan
ukuran-ukuran kinerja ERP harus digunakan dalam aktifitas bisnis.
Akuntansi
dan keuangan juga merupakan bagian inti dari sistem ERP. Fungsi-fungsi
seperti payrol, product costing, hutang (accounts
payable), piutang (accounts receivable), harta
tetap (fixed assets), dan general ledgerberperanan
penting dalam perencanaan keuangan guna mendukung sistem ERP. Payrol melakukan
pembayaran untuk tenaga kerja langsung dan tidak langsung, di mana informasi
ini diterima dari shop floor reporting,kemudian informasi itu
diberikan kepada product costing dan general ledger.
Product costing mencatat dan melaporkan biaya-biaya tenaga kerja,
material, dan overhead yang terkait dengan pembuatan produk. Informasi ini
diterima dari payrol dan shop floor reporting, yang
selanjutnya informasi itu diberikan kepada general ledger.Hutang (accounts
payable) mencatat dan melaporkan hutang perusahaan, di mana informasi
ini diterima dari bagian pembelian dan selanjutnya memberikan informasi itu
kepada product costing dan general ledger. Piutang(accounts
receivable) mencatat dan melaporkan piutang perusahaan, di mana
informasi ini diperoleh dari sales order processing and shipping, dan
selanjutnya memberikan informasi itu kepada sales analysis/reporting,
customer service, dan general ledger. Harta tetap
(fixed assets) mencatat dan melaporkan harta perusahaan
seperti bangunan, mesin dan peralatan, kendaraan, komputer, dan lain-lain, di
mana informasi ini biasanya diperoleh dari bagian pembelian, serta informasi
itu diberikan kepada general ledger.
Perencanaan
kebutuhan tooling (alat-alat seperti pisau, obeng,
kunci-kunci, dl) untuk produksi juga merupakan komponen dari sistem ERP. Banyak
perusahaan manufaktur yang melakukan perencanaan material secara baik, namun
sedikit atau tidak ada yang melakukan perencanaan tooling berkaitan
dengan jenis dan jumlah alat-alat yang dibutuhkan. Jenis alat-alat untuk
menjalankan produksi termasuk masa pakai dari alat itu dicatat dalam Routing pada
operasi di mana alat itu dibutuhkan.
Persediaan
dan lokasi penyimpanan dari alat-alat hams dipelihara atau dijaga dengan baik.
ERP akan memberikan informasi berupa time-phased Net Tooling
Requirements reporting, serupa dengan materials requirements
reporting. Komponen tooling dari ERP menerima
informasi dari MPS, manajemen persediaan, dan harta tetap, yang selanjutnya
memberikan informasi kepadaproduction scheduling, pembelian,
dan general ledger.
Pemeliharaan
dari plant & equipment juga merupakan komponen dari ERP.
Dalam sistem ERP, Plant and equipment maintenance menerima
informasi dari production scheduling, manajemen persediaan,
pembelian, danaccounts payable, serta memberikan informasi
kepada payrol, harta tetap, dan general ledger. Rekayasa(engineering) juga
merupakan komponen dari ERP. Informasi tentang rekayasa disimpan melalui bills
of material(BOM) dan routings. Engineering changes dikoordinasikan
dengan material dan manufakturing, yang dikendalikan oleh suatu Engineering
Change Notice (ECN) number, date, and/or product serial number.
Engineering memberikan informasi kepada routings, bils of
material (BOM), pembelian, dan product costing.
Berdasarkan
penjelasan tentang mekanisme kerja dari ERP di atas, tampak bahwa banyak
informasi yang saling berhubungan yang dapat direalisasikan dalam kolaborasi
manufaktur. dintegrasikan melalui ERP. Dengan demikian sistem ERP yang baik
akan memberikan informasi komprehensif dan terintegrasi yang berguna untuk
komunikasi di antara orang-orang dalam sistem manufaktur itu, serta memudahkan
manajemen industri manufaktur untuk mengambil tindakan atau membuat keputusan
tepat waktu dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Melalui komunikasi yang
baik juga akan meningkatkan keharmonisan kerjasama antar-departemen dalam
perusahaan manufaktur itu.
0 komentar:
Post a Comment
Aturan :
✔ Gunain bahasa yang jelas ya bro
✔ Usahain komentarnya relevan ama artikel yang di posting
Makasih.